Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 
      Dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi harus diperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja, sehingga peran teknologi dalam kehidupan manusia menjadi sumber pemecahan masalah bukan sumber masalah. Keberadaan komputer sangat mendukung penyelesaian pekerjaan yang membutuhkan waktu cepat dan hasil yang baik. Aplikasi komputer yang multiguna, seperti pengolahan kata, angka, gambar, media presentasi, perhitungan statistik, multimedia, dan sebagainya. Mengharuskan pemakai komputer mengetahui syarat-syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menggunakan komputer.
      Kesehatan berhubungan dengan pengguna komputer, sedangkan keselamatan kerja berhubungan dengan pengguna dan perangkat komputer yang digunakan. Jika syarat-syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja dipenuhi maka kesehatan akan lebih terjamin, perangkat komputer akan lebih awet/tahan lama dan hasil yang dicapai akan lebih baik.
1. Macam-Macam Penyakit Akibat Penggunaan Komputer
A. Stres
Bekerja menggunakan komputer dapat menimbulkan stres. Stres yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan komputer tidak memiliki perbedaan dengan tipe stres yang ada didalam kehidupan. Seperti yang telah ditemukan The National Institut of Occupational Safety and Health (NIOSH), menemukan bahwa operator komputer mengalami stress pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan pekerja lain.
B. Gangguan Muskuloskeletal
Gangguan Muskuloskeletal yang ditimbulkan akibat penggunaan komputer mulai dari kelemahan otot dan tendon atau nyeri leher dan punggung sampai dengan trauma yang kumulatif. Trauma kumulatif ini berhubungan dengan terdapatnya gerakan yang berulang secara terus menerus untuk waktu yang lama yang disebut sebagai Repetitive Strain Injury (RSI). Penyebab gangguan musculoskeletal ini antara lain postur tubuh yang tidak sesuai terjadi terus menerus saat menggunakan komputer, penyokongan punggung yang tidak sesuai, duduk dengan posisi yang sama dengan jangka waktu yang lama dan desain ergonomik yang buruk. Repetitive Strain Injury (RSI) terjadi karena gerakan fisik yang berulang-ulang menyebabkan kerusakanpada tendon, saraf, oto dan jaringan lainnya. Peningkatan penggunaan komputer dengan kecepatan yang tinggi dalam mengetik menyebabkan cedera pads tangan, lengan, dan bahu. Yang termasuk dalam RSI antara lain sakit 1 eher, nyeri punggung, Carpal Tunnel Syndrome, DeQuervains Tenosynovitis, Thorscic Outlet Syndrome, Shoulder Impingement Syndrome, dan tennis Elbow.
Gangguan Muskuloskeletal dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan ergonomik ditempat kerja. Berikut ini hal-hal yang diperlukan untuk membentuk lingkungan kerja yang nyaman agar tidak mengganggu kesehatan dan produktivitas kerja, yaitu :
1. Monitor
  • Berada diketinggian yang sama dan berdampingan dengan tempat arsip
  • Berjarak; 18 — 24 inchi dari wajah pengguna
  • Dapat dimiringkan dan dinaikkan
2. Keyboard
  • Dapat disetel dan dilepaskan
  • Diletakkan sejajar dengan lengan tanpa harus mengangkat siku
  • Pergelangan tangan sejajar dengan lengan bawah sehingga pergelangan tangan tidak terlalu fleksi
  • Berada didepan monitor sejajar dengan letak mouse
3. Kursi
  • Menyokong punggung
  • Dapat disesuaikan untuk memperoleh posisi yang sebenarnya dan memiliki kemiringan yang dapat menyokong punggung
  • Ketinggian kursi dapat disesuaikan ketika pengguna berada dalam posisi duduk
  • Disokong oleh lima kaki
  • Dapat dipindahkan dengan mudah
  • Memiliki bentuk yang dapat mendistribusikan berat badan
4. Meja
  • Memiliki ruang yang cukup untuk lengan
  • Memiliki ketinggian yang sesuai
  • Memiliki ukuratr yang cukup untuk meletakan komputer dan dokumen
5. Pergelangan Tangan dan tangan
  • Memiliki kedalaman minimum 2 inchi
  • Memiliki panjang yang sama dengan keyboard
  • Memiliki ketinggian yang sama dengan keyboard
  • Terbuat dari bahan yang lembut seperti busa atau jell
  • Memegang mouse dengan lembut
6. Pijakan kaki
  • Dapat dimiringkan 10 sampai 20 derajat dari depan ke belakang
  • Memiliki ketinggian yang cukup untuk kaki pengguna yang tidak menyentuh lantai
  • Memiliki tinggi 12 inchi dan lebar 20 inchi
  • Dapat dipindahkan dan memiliki berat yang cukup agar tidak mudah bergeser
  • Memiliki alas yang tidak licin
2. Posisi Duduk yang Benar Pada Saat Mengunakan Komputer
Ketika kita menggunakan komputer dan kadang-kadang kita merasakan rasa lelah, nyeri khususnya dibagian tangan, atau mata terasa penat, Hal tersebut bisa disebaban karena kita salah didalam mengatur posisi anggota tubuh kita. Kita harus mengatur posisi sehat di depan komputer, seperti pada tulisan sebelumnya mengenai lelah ketika mengetik di depan komputer yang ‘diadopsi’ dari posisi ketika bermain piano.

Mungkin ada baiknya kita mulai sekarang mengatur letak komputer atau posisi tubuh kita ketika menggunakan komputer, apalagi jika kita rutin menggunakannya dan cukup lama penggunaannya. Bagaimana sich posisi sehat tersebut? Berikut ini beberapa kiat yang bisa kita terapkan;

Posisi Tubuh:







Badan pada posisi tegak didepan komputer dan jarak pandang antara mata dan monitor sekitar 45-70cm.

Letak posisi Komputer:










Bagi pengguna komputer desktop, sesuaikan posisi keyboard, monitor, dan mouse agar kita bisa mendapatkan posisi yang cocok untuk tubuh kita (seperti pada no 1).

Penggunaan Mouse:

















a. Mengatur dan memilih meja komputer
1.      Meja dilengkapi dengan alat sandaran kaki (foot rest)
2.      Bagian bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki.
3.      Tinggi meja komputer sekitar 55-75 cm (disesuaikan dengan ukuran kursinya dan juga dengan tinggi operatornya).
4.      Tempat keyboard dan mouse pada meja mudah dijangkau.
5.      Meja komputer stabil/tidak mudah bergoyang.
b.     b. Mengatur dan memilih kursi
1.      Kursi fleksibel yang dapat mengikuti lekuk punggung dan sandarannya serta tingginya dapat diatur.
2.      Tinggi kursi disesuaikan dengan kaki agar tidak menggantung pada saat duduk.
3.      Kursi sebaiknya diberi roda sehingga mudah digerakkan.
Selain posisi duduk dan pandangan, hal yang tidak kalah penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja adalah memilih jenis monitor yang baik. Monitor yang baik adalah monitor yang memiliki radiasi kecil dan membutuhkan daya listrik yang kecil. Jenis monitor LCD lebih baik dibandingkan jenis CRT. Karena monitor jenis LCD (Liquid Crystal Display) memiliki efek radiasi pancaran yang rendah dan tidak menimbulkan kelelahan pada mata. Selain itu menggunakan daya listrik yang lebih kecil dibandingkan dengan layar monitor jenis CRT. Namun harga monitor ini masih sangat mahal dibandingkan dengan monitor biasa (CRT). Seandainya kita menggunakan monitor jenis CRT sebaiknya menggunakan Screen Filter yang akan mengurangi radiasi yang ditimbulkan oleh monitor tersebut.
Ada beberapa aturan yang sebaiknya diperhatikan untuk menjaga keamanan dan keawetan perangkat TIK.  
c. Mengatur Meja dan Kursi
   
  • Meja dan kursi diatur dengan baik, yaitu antara tangan dan lengan membentuk sudut tumpul(>90 derajat)
  • Kaki dapat bersandar pada sandaran kaki (foot rest) sehingga kaki dapat leluasa bergerak di bawah meja.
3. Mengatur Jarak Pandang Mata
     Jarak Pandang mata ke layar monitor usahakan jangan terlalu jauh atau terlalu dekat karena menyebabkan mata menjadi cepat lelah. Pengaturan jarak pandang mata yang tepat akan membuat kita nyaman bekerja dan menjaga kesehatan mata. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan jarak pandangan mata ke layar monitor:
  • .    Usahakan letak monitor sejajar dengan pandangan mata.
  • .   Jangan terus-terusan melihat monitor, alihkan pandangan ke arah teks/naskah dan papan keyboard. Hal ini untuk mengurangi kelelahan mata dan timbulnya iritasi mata.
  • .    Atur jarak pandang antara mata dan monitor 46-47 cm.
  • .    Atur ketajaman (contrast) dan brightness (terang) monitor.
  • .    Atur jarak badan dengan monitor sekitar satu lengan.
  •      Atur Posisi monitor dan keyboard lurus dengan pandangan.
  • .    Hindari pencahayaan yang menyilaukan mata atau pencahayaan yang kurang terang.
Menurut pengamatan para ahli (Haider), berbagai efek negatif yang timbul dari para pengguna komputer, yaitu berdasarkan pengamatan simulatif, menunjukkan bahwa semakin lama orang bekerja di depan layar komputer akan mendapatkam miopi(rabun jauh) yang semakin besar. Umumnya sering terjadi keluhan pada mata, yakni iritasi dan ketegangan.
Ahli lain (sauter) berdasarkan analisis fotografik berpendapat bahwa yang mempengaruhi unjuk kerja seorang operator komputer dapat ditimbulkan oleh dua faktor, yaitu dari sudut penglihatan dan papan ketik. Sudut penglihatan berhubungan erat dengan beban pada leher, punggung, dan bahu. sedangkan papan ketik berhubungan erat dengan tekanan pada lengan dan tangan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar